Hai hai, hallo teman – teman semua, gimana hari ini? Gwencana kan?

Anyway, kenalin saya Herlambang Tinasih Gusti, sabi banget dipanggil Herlan aja yaa. Dulu saya sempet kerja di beberapa instansi termasuk kerja di kampus, tepatnya sebagai tim Manajemen Risiko di Universitas Andalas, juga sempat jadi Fasilitator program pengembangan SDM di Dompet Dhuafa. Tapi itu dulu banget, soalnya sekarang udah resign dari semua kerjaan, ketika orang pada nyari kerjaan saya justru resign, agak aneh emang, tapi tulisan ini bakal jelasin kok. Biar ngga suudzon, mending kamu baca sampe akhir nih tulisan, hehe.

Long story short, soalnya saya tahu kamu ngga suka narasi yang panjang – panjag, yakan? Jadi singkatnya gini. Selain dulu saya kerja di instansi saya juga punya minat di bidang pelatihan pengembangan diri, mulai dari tahun 2016 waktu saya masih jadi mahasiswa. Selama menjadi trainer saya menemukan passion saya di bidang pengembangan SDM melalui pelatihan, tapi saya merasa belum puas, soalnya kebanyakan pengembangan diri melalui training itu kadang cuma dijadiin pelarian sama orang yang sekedar butuh motivasi.

Gini maksud saya, kita coba test yaa, kira – kira ketika kamu lagi butuh motivasi pengen ngga diajak seminar motivasi dengan narasumber yang menurut kamu keren? Pengen dong harusnya, nah setelah kamu ikut pelatihan itu kamu termotivasi dong? Tapi, berapa lama motivasi itu bertahan?? Bisa sampe sekarang? Atau cuma palingan dua pekan setelah pelatihan udah lupa semua tuh sama materi pelatihan? Nah berawal dari keresahan itu. Ternyata tidak semua peserta pelatihan benar – benar bisa terfasilitasi dari pelatihan itu sehingga kadang pelatihan ngga ngasih dampak dalam kehidupan dia.

Makannya saya milih pengen fokus mengembangakan metode pengembangan diri supaya lebih banyak millenial dan gen z nantinya bisa menjadi versi terbaik mereka, terus kalau udah jadi versi terbaik gimana? Yaa sama – sama kita wujudin Indonesia Emas 2045. Itulah alesan kenapa saya memilih resign dari semua kerjaan atau tawaran kerjaan dan fokus mengembangkan platform yang bernama Lingkar Juara.

Kurang lebih saya udah nge training 60 ribu orang dari berbagai kalangan sampai tulisan ini dibuat. Diantara mereka ada yang udah kuliah di luar negeri, jadi mapres, jadi pengusaha, dokter dan seterusnya. Ternyata se seru itu saat kita bisa bantuin orang menjadi versi terbaik mereka. Saya juga mau bantuin kamu supaya jadi versi terbaik kamu.

Kenapa lingkar juara hadir karena kami yakin dan percaya #SemuaBisaJadiJuara, sebuah moto yang kami pegang teguh untuk sebuah misi janga panjang, menjadikan Millenilal dan Gen Z Indonesia menjadi versi terbaik mereka. Kami yakin jika Millenial dan Gen Z Indonesia menjadi versi terbaik mereka maka Indonesia juga akan menjadi lebih baik. Sehingga dengan platform Lingkar Juara ini kami mengawali langkah untuk mengajak kamu menjadi bagian dari pemuda yang nantinya membuat Indonesia Emas 2045 atau bahkan sebelum itu.

Sejatinya, kami tidak hanya menghadirkan training/program di Lingkar Juara. Tapi kami berupaya menciptakan Generasi yang mereka menjadi versi terbaik dan memiliki Karakter Juara. Program yang kami hadirkan hanya sebagai perantara untuk menuju misi kami. Sebagai seorang founder saya lebih fokus kepada value Lingkar Juara untuk bisa melahirkan generasi terbaik dengan karakter juara. Barangkali value ini yang masih membuat kami eksis hingga hari ini.

Memang, banyak pengorbanan pada akhirnya untuk memulai sebuah langkah yang mulia. Tentu tidak mudah, karena kami mendirikan platform ini sejak tahun 2019, hingga kini menjadi sebuah perusahaan rintisan yang terus berkemang. Ada pelajaran menarik dari memaknai pengorbanan terutama ketika saya memilih untuk resign dan fokus membangun platform ini. Barangkali pelajaran itu pula yang membuat saya bisa sampai pada titik ini.

Pelajarannya ialah, saat kita benar – benar yakin dengan jalan yang kita pilih, dan kita memiliki misi jangka panjang untuk kebermanfaatan di jalan itu. Maka, saran saya pertahankan dan perjuangkan jalan yang kita pilih tersebut. Memang akan banyak tantangan nantinya, terutama pengorbanan yang akan kita berikan, semakin besar tujuannya maka akan berbanding lurus dengan pengorbanan yang akan kita berikan. Pelajaran itu yang saya dapatkan sehingga terkadang saya menganggap kegagalan bukanlah sebuah akhir, tapi sebuah pelajaran untuk awal yang lebih baik.

Tentu, saya juga percaya kalau kamu juga bisa memperjuangkan sesuatu yang berharga dalam hidup kamu dan sedang berusaha mencapainya. Tetap semangat ya, karena disana kamu tidak sedang berjuang sendiri kok, BUKAN SATU – SATUNYA YANG BERKORBAN KOK!.

Buat kamu yang masih belum yakin dengan potensi diri atau masih bingung mau ngapain atau sekedar pengen nambah ilmu baru nambah relasi, kita siap bantu kamu, soalnya kita juga pengen kamu jadi versi terbaik kamu SEKARANG JUGA. Sabi hubungi admin kita ya buat keep in touch : )

Leave a Comment